Anggota DPRD dari Komisi III Kritik Proyek Betonisasi Ulang dan Abaikan Jalan Rusak di Desa

DELIK NASIONAL

- Redaksi

Kamis, 17 Juli 2025 - 09:51 WIB

5079 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bekasi — Anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari Fraksi Amanat Perubahan Partai NasDem, Mustakim, SH, menyoroti pentingnya perencanaan pembangunan daerah yang terintegrasi, berbasis data, dan berorientasi langsung pada kebutuhan riil masyarakat. Dalam keterangannya kepada media, Rabu (16/7/2025), Mustakim menilai bahwa Pemerintah Kabupaten Bekasi belum memiliki arah pembangunan yang jelas dan berkelanjutan.

“Kita berharap pemerintah daerah punya grand design dalam membangun. Jangan terkesan setiap tahun hanya sekadar menjalankan kewajiban tanpa arah. Yang terjadi sekarang, tidak ada skala prioritas yang benar-benar menyentuh kebutuhan utama masyarakat, terutama soal infrastruktur dan pelayanan publik,” ujar Mustakim.

Sebagai anggota Komisi III DPRD yang membidangi pembangunan dan infrastruktur, Mustakim menyampaikan kekhawatirannya terhadap pola pembangunan fisik yang berjalan selama ini. Menurutnya, banyak proyek yang cenderung sporadis, tidak terukur, dan tidak berdasarkan data valid dari lapangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Program pembangunan harus disusun berdasarkan kebutuhan nyata masyarakat, bukan hanya karena ketersediaan anggaran. Kalau hanya sekadar menghabiskan dana tanpa pertimbangan dampak, itu bukan pembangunan. Itu pemborosan,” tegasnya.

Ia menambahkan, pembangunan yang ideal bukan sekadar soal kuantitas proyek, tetapi soal kualitas hasil dan daya guna bagi masyarakat. Mustakim menyoroti masih banyaknya kegiatan fisik yang terkesan hanya mengejar serapan anggaran tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang.

“Saya melihat terlalu banyak kegiatan yang hasilnya hanya berhenti di angka. Padahal masyarakat butuh jalan yang benar-benar mulus, saluran yang benar-benar mengalirkan air, dan rumah yang benar-benar layak. Kita ingin ubah paradigma ini, supaya anggaran betul-betul menyentuh keadilan pembangunan,” ujarnya.

Kritik juga disampaikan Mustakim terhadap pola penempatan proyek di sejumlah wilayah yang menurutnya tidak relevan dengan kondisi faktual. Ia mencontohkan adanya desa yang jalannya rusak berat tapi tidak mendapat perhatian, sementara daerah lain justru mendapat betonisasi ulang yang belum mendesak.

“Inilah yang saya maksud pembangunan yang tidak tepat sasaran. Ini perlu dievaluasi secara menyeluruh agar tidak ada ketimpangan antarwilayah,” katanya.

Selain menyoroti masalah perencanaan, Mustakim juga menekankan pentingnya partisipasi publik dalam proses pembangunan daerah. Ia mengajak semua pihak—eksekutif, legislatif, dan masyarakat sipil—untuk lebih aktif dalam menyusun dan mengawal kebijakan pembangunan.

“Potensi Kabupaten Bekasi ini luar biasa. Tapi jika tidak dikelola dengan transparan dan akuntabel, kita hanya akan jalan di tempat. Semua harus dilibatkan. Masyarakat harus tahu rencana pembangunan di daerahnya dan punya ruang untuk memberi masukan,” ujar Mustakim.

Sebagai bagian dari komitmennya dalam membangun komunikasi dua arah, Mustakim juga mengajak masyarakat untuk aktif menyampaikan keluhan dan aspirasi langsung kepada dirinya. Ia menilai komunikasi terbuka antara warga dan wakil rakyat menjadi jembatan penting dalam mewujudkan pemerintahan yang melayani.

“Saya mengajak warga, khususnya di Dapil 4, kalau ada keluhan tentang jalan rusak, saluran air yang tersumbat, pelayanan publik yang lamban, atau persoalan sosial lainnya, silakan temui saya langsung. Saya siap turun ke lapangan untuk mengecek langsung dan menyampaikan ke pihak berwenang,” katanya.

Langkah ini, menurutnya, bukan sekadar bentuk tanggung jawab sebagai anggota DPRD, tetapi juga bagian dari prinsip politik partisipatif yang berpihak pada rakyat. Mustakim menegaskan bahwa suara masyarakat adalah bahan evaluasi yang sangat penting dalam proses penganggaran dan perencanaan ke depan.

“Jangan diam ketika melihat ketimpangan. Suarakan. Saya siap menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah daerah,” ujarnya.

Dengan memperkuat ikatan antara legislatif dan konstituen, Mustakim berharap proses pembangunan di Kabupaten Bekasi ke depan akan lebih terarah, adil, dan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.

Laporan:  TIM

Berita Terkait

Publik Apresiasi Walikota Tangsel Benyamin Davnie Raih Pengharagaan Gemilang
Guru Besar FHUI Serukan Reformasi Menyeluruh Demi Indonesia yang Demokratis dan Berkeadilan
RSUD Cabangbungin Catat Prestasi Gemilang Meski Fasilitas Terbatas
Skandal Moral di Balik Seragam: Satpol PP Tangsel Dituding Lindungi Lokasi Prostitusi dan Jual Barang Sitaan
Sopir Jadi Korban, Truk Dirampas di Tengah Malam: BOT Finance Indonesia Dituding Main Kasar Langgar Hukum dan Etika

Berita Terkait

Senin, 27 Oktober 2025 - 06:52 WIB

Kuasa Hukum Sebut Kasus Rahmadi Sarat Rekayasa, Minta PN Tanjungbalai Bebaskan dari Dakwaan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 21:21 WIB

Rahmadi Ungkap Tekanan di Polda Sumut: “Saya Dipaksa Baca Naskah Pengakuan Buatan Kompol DK”

Kamis, 9 Oktober 2025 - 21:40 WIB

Terbukanya Kotak Pandora Kepemilikan Narkotika Perkara Rahmadi

Jumat, 3 Oktober 2025 - 18:58 WIB

Keluarga Rahmadi Kirim Surat Terbuka ke Jaksa Agung, Minta Keadilan atas Tuntutan 9 Tahun Penjara

Jumat, 15 Agustus 2025 - 17:51 WIB

Rekayasa Kasus Narkotika, Integritas Polisi Dipertanyakan

Kamis, 14 Agustus 2025 - 14:11 WIB

Gugat Ketidaksesuaian Barang Bukti, Kuasa Hukum Lombek Cs Ajukan Eksepsi

Rabu, 30 Juli 2025 - 16:36 WIB

Putusan MK: Kritik Damai Tak Bisa Dipidana, Kompol DK Laporkan Warga Dinilai Upaya Pengalihan Isu

Selasa, 29 Juli 2025 - 06:29 WIB

Drama Rekayasa Aksi di Sidang Narkoba Tanjungbalai: Dibayar Rp50 Ribu Demi Menekan Hakim!

Berita Terbaru

NASIONAL

Isu Jual Beli Dapur Di BGN, Tendensius dan Hoaks

Senin, 27 Okt 2025 - 08:17 WIB