GAYO LUES, – Ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Aceh Timur dan Kabupaten Gayo Lues mengalami kerusakan parah di sejumlah titik. Kondisi ini dikeluhkan warga karena mengganggu mobilitas dan membahayakan keselamatan pengguna jalan.

Kerusakan paling parah terpantau di sepanjang jalan Kampung Uring dan Kampung Pepelah, Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues. Berdasarkan pantauan di lapangan, badan jalan terlihat patah dan bahu jalan amblas akibat longsor.
“Kalau hujan deras, jalan ini sangat berisiko. Tanah gampang longsor, apalagi kendaraan besar lewat. Kami was-was setiap hari,” ujar Fadli, warga Kampung Uring, kepada wartawan, Minggu (17/8/2025).
Warga menyayangkan lambannya penanganan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh. Mereka menilai instansi terkait terkesan tutup mata terhadap kerusakan yang sudah berlangsung cukup lama.
“Sudah lama rusak, tapi tidak ada perbaikan berarti. Jalan ini penting untuk warga, bukan cuma Gayo Lues, tapi juga Aceh Timur,” tambah Fadli.
Jalan tersebut sebelumnya masuk dalam proyek Peningkatan Jalan Batas Aceh Timur–Pining–Blangkejeren dengan kode P.035.12. Proyek tersebut dilaksanakan melalui skema kontrak tahun jamak (multi years contract/MYC) selama periode 2020–2022, dengan pagu anggaran mencapai Rp178 miliar.
Proyek itu dikerjakan oleh PT Gunakarya Nusantara dan seharusnya dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah. Namun, kerusakan yang kini terjadi justru membuat akses jalan kembali terganggu.
Warga berharap pemerintah provinsi, khususnya PUPR Aceh, segera turun tangan untuk memperbaiki kerusakan sebelum terjadi kecelakaan atau kerugian yang lebih besar.
“Jangan tunggu ada korban jiwa baru diperbaiki. Ini jalur utama kami,” tegas warga lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PUPR Aceh belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan warga dan penanganan kerusakan jalan tersebut.

































