Intelektual Muda NU: Keislaman dan Keindonesiaan Tidak Perlu Dipertentangkan

DELIK NASIONAL

- Redaksi

Jumat, 29 Agustus 2025 - 23:58 WIB

5056 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU), KH. Makmun Sukron, saat acara. (Foto Ist).

Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU), KH. Makmun Sukron, saat acara. (Foto Ist).

JAKARTA – Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU), KH. Makmun Sukron, menegaskan pentingnya memperkuat kolaborasi antara tokoh agama (ulama) dan pejabat negara (umaro’) demi menjaga keutuhan bangsa. Hal itu disampaikan melalui keterangannya, Sabtu (30/8) usai menjadi narasumber dalam sebuah podcast yang digelar di Banten, kemarin yang membahas isu-isu kekinian seputar hubungan agama dan negara.

Menurutnya, Keislaman dan Keindonesiaan tidak perlu dipertentangkan. Justru keduanya harus berjalan beriringan sebagai pijakan moral dan kebangsaan.

“Tokoh agama dan pejabat negara harus tulus serta peduli terhadap persoalan masyarakat. Kolaborasi harus lebih dominan daripada kompetisi antar kedua unsur itu, jika Indonesia ingin tetap aman dan damai,” ujar pria Kelahiran Kota Wali Demak dan lama di Ponpes Futuhiyyah Mranggen ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

FOTO BERSAMA-Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU), KH. Makmun Sukron (Batik Biru) foto bersama Ulama & Tokoh, usai acara. (Foto Ist).

KH. Makmun menekankan bahwa, menjaga negara sama pentingnya dengan menjaga agama. Sebab tanpa negara yang kuat, agama pun sulit dijalankan secara baik. Ia menegaskan prinsip Himayatu ad-Din wa ad-Daulah wa al-Ummah yang bermakna agama, negara, dan umat harus berjalan beriringan karena ketiganya saling terkait.

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya menanamkan nilai toleransi, baik internal maupun antarumat beragama. Bagi KH. Makmun, menjalankan agama sesuai keyakinan adalah hak setiap warga negara yang harus dihormati tanpa diskriminasi.

“Kebenaran tidak ditentukan oleh kelompok mayoritas saja. Kebenaran bersifat universal, bisa lahir dari siapa saja, baik dari kelompok mainstream maupun non-mainstream. Semua memiliki kedudukan yang sama di mata hukum negara,” tegas pria yang lama mengecam Pendidikan di Kairo dan Iran ini.

Ia menambahkan, toleransi dan kolaborasi antarelemen bangsa tanpa memandang ras maupun agama adalah kunci untuk mewujudkan harmoni sosial. Hal ini juga menjadi prasyarat bagi integrasi bangsa yang multikultur.

“Itu satu-satunya pilihan, that’s the only option,” pungkas Sukron yang pernah menjadi Wakil Ketua PWNU Banten. (Red).

Berita Terkait

Anggota DPR: Tindakan Polres Gayo Lues Adalah Momentum Strategis Perang Terbuka Terhadap Narkoba
Dr. H. M. Nasir Djamil (DPR RI) Angkat Topi untuk Polres Gayo Lues yang Ungkap Dua Ton Ganja dan Jaringan Internasional
Isu Jual Beli Dapur Di BGN, Tendensius dan Hoaks
Demo 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Berjalan Aman, Massa Aksi Tegaskan Tuntutannya
SEMPRO, LMND dan Elemen Mahasiswa Banten Gelar Diskusi Evaluasi 1 Tahun Kinerja Pemerintahan Prabowo–Gibran
BPN Kepri Gencarkan Transformasi Layanan, Perkuat SDM dan Jalin Sinergi Strategis dengan BRI
Kuasa Hukum Rahmadi Laporkan Jaksa di Tanjungbalai ke Kejagung RI
Sukses Kongres PWI 2025 Jadi Momentum Menjaga Marwah Persatuan Wartawan Indonesia

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 02:48 WIB

Diduga Terlibat Jaringan Sabu, Bandar AW Sempat Ditangkap, Tapi Lepas Tanpa Jejak

Rabu, 24 September 2025 - 00:13 WIB

9 Tahun Rahmadi Dituntut, Pertanda Hukum Sudah Mati: Kuasa Hukum Siap Laporkan JPU ke Kejaksaan Agung dan Komisi Kejaksaan

Rabu, 27 Agustus 2025 - 03:37 WIB

Koordinasi dengan Polres Subulussalam, Kasus Penganiayaan yang Menewaskan Korban Akan Segera Dilanjutkan ke Proses Penyidikan

Minggu, 17 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju, Rutan Humbahas gelar Upacara dan Pemberian Remisi Umum dan Dasawarsa

Jumat, 15 Agustus 2025 - 21:47 WIB

Galian C Bodong di Kanor Bojonegoro Diduga Jadi Ladang Bisnis Pejabat

Senin, 4 Agustus 2025 - 10:06 WIB

Empat Pengusaha Ayam di Ogan Ilir Intimidasi Wartawan, Laporkan Berita Dikritik

Jumat, 1 Agustus 2025 - 16:25 WIB

Bank BRI dan Notaris Terseret Konflik Warisan Grand Mahkota, Farida: Saya Diusir Saat Menagih Hak

Jumat, 25 Juli 2025 - 07:49 WIB

Anak Angkat Dituduh Bawa Kabur Sertifikat, Farida Mike Wijaya Tuntut Keadilan Warisan

Berita Terbaru

NASIONAL

Isu Jual Beli Dapur Di BGN, Tendensius dan Hoaks

Senin, 27 Okt 2025 - 08:17 WIB