Rp12 Miliar Diduga Lenyap di Gayo Lues, Rakyat Hanya Kebagian Janji Kosong

DELIK NASIONAL

- Redaksi

Senin, 1 September 2025 - 05:55 WIB

50621 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GAYO LUES | Awal 2024, Rp12 miliar dana fiskal tambahan dari pemerintah pusat turun ke Kabupaten Gayo Lues. Janjinya terdengar bak musik penghibur di telinga rakyat: jalan akan diperbaiki, layanan kesehatan ditingkatkan, sekolah-sekolah dipoles agar lebih layak. Warga sempat percaya, dana sebesar itu bisa menjadi jawaban bagi defisit anggaran daerah sekaligus mengangkat derajat pelayanan publik.

Namun delapan bulan berselang, harapan itu berubah jadi kekecewaan. Jalan Pining–Lesten tetap dipenuhi lubang, bangku sekolah di pedalaman masih patah-patah, dan puskesmas mengaku sering kehabisan obat. “Kami hanya dengar dana masuk, tapi hasilnya tak pernah terasa,” ujar seorang tokoh masyarakat Blangkejeren dengan nada getir.

Laporan realisasi anggaran semester pertama 2024 justru membuka sisi lain. Dari total Rp12 miliar, sekitar Rp4,5 miliar habis untuk belanja pegawai, rapat koordinasi, hingga perjalanan dinas. Dinas Pendidikan menggunakan tambahan Rp1,2 miliar untuk membeli alat tulis dan kegiatan sosialisasi. Dinas Kesehatan menghabiskan Rp800 juta untuk seminar kader posyandu. Dilansir dari TRIBRATA TV, laporan itu membuat publik semakin curiga: dana yang seharusnya menetes ke rakyat, diduga justru lebih banyak digelontorkan untuk kebutuhan birokrasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pemerintah daerah berkilah semua penggunaan sesuai aturan. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) menyebut dana fiskal fleksibel, bisa dipakai menutup defisit maupun membiayai kegiatan strategis. Tetapi tafsir “strategis” versi pemerintah tak sama dengan tafsir masyarakat. Bagi rakyat, yang strategis adalah jalan mulus, sekolah layak, dan puskesmas yang punya obat.

Catatan lama kini kembali menghantui. Pada 2022, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberi teguran keras atas penggunaan dana transfer pusat di Gayo Lues yang sarat proyek fiktif, markup, hingga laporan ganda. Kritik itu jarang berujung pada perubahan nyata. Pola lama diduga kembali berulang: uang mengalir deras, tapi hasilnya nihil.

Kecurigaan publik makin menguat. Ormas Laskar Anti Korupsi (LAKI) Gayo Lues menuding ada penyimpangan serius. “Kami mendesak audit menyeluruh. Kalau dibiarkan, dana pusat akan terus jadi bancakan pejabat,” kata Ketua LAKI, Hendra, Senin (1/9/2025). DPRK pun terseret sorotan. Minimnya pengawasan membuat alokasi dana lebih sering disetujui tanpa kajian detail. “Kami kerap hanya diberi angka-angka di atas kertas,” ungkap seorang legislator oposisi.

Tak berhenti di situ, suara publik kini mengarah lebih keras: APH diminta turun tangan, bahkan KPK didesak mengusut dugaan penyimpangan dana Rp12 miliar tersebut. “Kami ingin ada langkah hukum tegas. Jangan hanya audit di atas kertas. Kalau ada bukti penyalahgunaan, harus diproses pidana,” tegas seorang aktivis antikorupsi di Blangkejeren.

Audit menyeluruh kini menjadi satu-satunya harapan publik. Tanpa transparansi dan penindakan hukum, Rp12 miliar itu diduga bisa hilang begitu saja di balik tumpukan laporan birokrasi. Sementara di lapangan, kenyataan tetap pahit: jalan rusak, pasien antre berjam-jam di rumah sakit, anak-anak belajar di kursi plastik reyot.

Di Gayo Lues, uang negara seolah menjelma pesta birokrat. Rakyat cuma jadi penonton lapar, menelan janji yang tak pernah jadi kenyataan. (TIM)

Berita Terkait

H. Irmawan Ungkap Apresiasi kepada Kapolres AKBP Hyrowo yang Berhasil Bongkar Jaringan Lintas Negara
Satresnarkoba Polres Gayo Lues Gagalkan Aksi Kurir Ganja 92 Kg Berkat Laporan Warga
Kapolres Gayo Lues Dukung Penuh Latihan Gabungan Dengan Brimob untuk Tingkatkan Kemampuan
Pemilihan Urang Tue Bermasalah, Kepala Desa Pulo Gelime Dilaporkan atas Dugaan Penyalahgunaan Wewenang
Polda Riau Tunjuk Duta Green Policing sebagai Langkah Dekatkan Konsep Polisi Ramah Lingkungan ke Masyarakat
Kapolres Gayo Lues Gelar Coffee Morning Bersama Wartawan, Perkuat Sinergi Informasi dan Keamanan Daerah
AKBP Hyrowo Tekankan Pentingnya Disiplin dan Ketertiban Sekolah saat Menjadi Inspektur Upacara di SMA Negeri 1 Blangkejeren
Tender Jalan Gayo Lues Memanas, CV Shafira Group Bongkar Dugaan “Main Mata” Pokja

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 02:48 WIB

Diduga Terlibat Jaringan Sabu, Bandar AW Sempat Ditangkap, Tapi Lepas Tanpa Jejak

Rabu, 24 September 2025 - 00:13 WIB

9 Tahun Rahmadi Dituntut, Pertanda Hukum Sudah Mati: Kuasa Hukum Siap Laporkan JPU ke Kejaksaan Agung dan Komisi Kejaksaan

Rabu, 27 Agustus 2025 - 03:37 WIB

Koordinasi dengan Polres Subulussalam, Kasus Penganiayaan yang Menewaskan Korban Akan Segera Dilanjutkan ke Proses Penyidikan

Minggu, 17 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju, Rutan Humbahas gelar Upacara dan Pemberian Remisi Umum dan Dasawarsa

Jumat, 15 Agustus 2025 - 21:47 WIB

Galian C Bodong di Kanor Bojonegoro Diduga Jadi Ladang Bisnis Pejabat

Senin, 4 Agustus 2025 - 10:06 WIB

Empat Pengusaha Ayam di Ogan Ilir Intimidasi Wartawan, Laporkan Berita Dikritik

Jumat, 1 Agustus 2025 - 16:25 WIB

Bank BRI dan Notaris Terseret Konflik Warisan Grand Mahkota, Farida: Saya Diusir Saat Menagih Hak

Jumat, 25 Juli 2025 - 07:49 WIB

Anak Angkat Dituduh Bawa Kabur Sertifikat, Farida Mike Wijaya Tuntut Keadilan Warisan

Berita Terbaru

NASIONAL

Isu Jual Beli Dapur Di BGN, Tendensius dan Hoaks

Senin, 27 Okt 2025 - 08:17 WIB